KONSISTEN BERKARYA

Sabtu, 27 Februari 2010

“TIADA KEBEHASILAN TANPA PENGORBANAN’’

Itulah motto hidup Presiden BEM REMA UNY 2010 – 2011. Siapa yang tidak kenal sosok pemuda kelahiran Mungkid, Magelang ini. Putra ke 3 dari ke 11 bersaudara ini sejak dulu adalah seorang aktivis, sejak duduk di bangku SMA dia sudah masuk menjadi bagian dari PII (Pelajar Islam Indonesia). Tidak cukup hanya di SMA, memasuki bangku kuliah di awal semester pun dia masih menjadi bagiannya, namun karena kesibukannya di kampus maka dia sekarang mulai jarang aktif.

Masuk semester II Pemuda yang lahir tanggal 8 Juli ini masuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan BEM FMIPA. Sosok pemuda dari Jurusan Pendidikan Kimia 2006 ini masuk di BEM FMIPA sebagai staf SosPoL (SosiaL Politik). Pengalamannya di BEM dan kontribusinya di KAMMI, membuatnya pada semester 6 diangkat menjadi Ketua KAMMI UNY.

Jiwa kepemimpinan dan rasa kegelisahannya untuk terus bergerak membawanya ke panggung pemilihan Presiden BEM REMA UNY. Rakyat UNY memilihnya dan pada hari Selasa, 9 Februari 2010 tepatnya Jam 14.00 wib secara resmi Fiqi dilantik menjadi Presiden BEM REMA bersama DPM, MPM serta jajaran kabinet yang dikukuhkan oleh pidato Rektor UNY Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, MA di Ruang Sidang Utama Rektorat.

Ketika ditanya mengapa senang berorganisasi, fiqi menjawab “Saya ingin menjadi seseorang yang bisa hidup mandiri, karena hanya di organisasi ini saya dapat mengembangkan kemampuan diri, dapat hidup mandiri, dan financial dapat dikelola secara pribadi. Selain itu saya bisa merasakan perbedaan antara mahasiswa yang mengikuti organisasi dan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan interpersonal yang pasti akan lebih dan berbeda dari mahasiswa biasa. Singkat kata menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi berarti menjadi mahasiswa yang luar biasa dan multitalent”, tuturnya.

Ketua BEM yang satu ini punya impian untuk menggaungkan nama BEM REMA UNY ke tingkat nasional. Hal ini didasari karena pikirannya yang progresif dan menganggap bahwa sudah saatnya BEM REMA UNY untuk bergerak di kancah nasional bahkan internasional. Dilihat dari kesiapannya, BEM REMA UNY sebetulnya memiliki play watch yang cukup, hal ini dapat dilihat dari sejak kepemimpinan Sdr. Fitra tahun 2006, BEM REMA UNY mengadakan lokakaya BEM SI di UNY. Pada kepemimpinan Sigit Nursyam sudah menjadi bidang Kesejahteraan Rakyat BEM SI dan pada masa kepemimpinan Sdr Pidi Winata BEM REMA UNY menajdi koordinator bidang pendidikan. maka bukan tidak mungkin kontribusi UNY untuk Indonesia semakin besar dengan menjadi koordinator pusat BEM Seluruh Indonesia sekarang.

“Saya yakin mampu membawa misi besar ini dengan kabinet yang saya pimpin sekarang”, tutup Fiqi mengakhiri wawancara. [Ari]

2 komentar:

  1. halo ramos, apa kabar???
    saya kangen ingin berdebat dengan anda dan membuktikan pada dunia bahwa anda salah,

    wah artikel ini isinya tidak penting ya. . .
    hahahaha46XXX

    sebagai mahasiswa UNY, saya belum melihat hasil dari kepemimpinan sang presiden ramos, kecuali demo2 tidak penting dan bendera2 palestina yang dipajang di jalan2,

    atau mungkin ramos hanya mementingkan 1golongan saja yaitu KAMMI???
    kasihan ya mahasiswa UNY yang lain. . . .

    BalasHapus